Workshop Penguatan Taman Bacaan Masyarakat, Bangkitkan Minat Baca Di Kota Garam

Daerah36 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Minat baca dikalangan anak, pelajar dan masyarakat terbilang cukup rendah di Kota Garam.

Kondisi ini cukup memprihatinkan dan mengundang keprihatinan berbagai pihak untuk menggairahkan kembali minat baca.

Salah satunya Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Rembang yang menggelar Workshop Penguatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Aula SPNF SKB Rembang, Senin – Rabu (16-18/8/2021).

Melalui protokol kesehatan (Prokes) Covid -19 yang ketat sejumlah 30 orang peserta dari kalangan pengelola TBM, relawan, komunitas, penggiat literasi, perpustakaan dan instansi terkait cukup antusias mengikuti pelatihan yang menghadirkan narasumber level kabupaten, propinsi dan pusat.

“SKB tahun 2021ini mendapatkan anggaran untuk pelaksanaan workshop penguatan TBM. Kami berusaha untuk melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin,” kata Siti Daliyah Kepala SKB Rembang.

Ia berharap peserta workshop bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga materi yang diperoleh semasa pelatihan bisa diterapkan di lembaga masing – masing.

Selama tiga hari peserta memperoleh berbagai materi dari narasumber setara 24 JPL. Di sela-sela workshop narasumber mengajak peserta untuk berdiskusi yang bertujuan untuk saling bertukar informasi dan berbagai kendala terkait pengelolaan TBM di wilayah Kabupaten Rembang.

“Semua pintu ilmu itu dari membaca. Agama juga menganjurkan kita untuk membaca, karena dengan membaca akan banyak mendapatkan ilmu pengetahuan,” kata Nur Rofik, Kabid PNF saat memberikan materi bertajuk “Membangkitkan Literasi Sebagai Prasyarat Kehidupan,”.

Ia mengatakan yang terpenting dari penyelenggaraan workshop ini tindak lanjutnya, sehingga ke depanya ada peningkatan kualitas pengelolaan TBM. Dengan begitu masyarakat Rembang akan memperoleh manfaatnya dan minat baca semakin tumbuh.

“Sementara itu Diknas menjadi mediator untuk kegiatan literasi dari berbagai jenjang pendidikan baik formal maupun nonformal. Minat baca anak menurun, ini menjadi tantangan bagi pengelola TBM untuk menyiapkan buku- buku agar diminati anak,” jelasnya.

Menurut Nur Rofik membaca itu tergantung dari kebiasaan dan kebiasaan itu harus ditumbuhkan. Salah satunya dengan membudayakan membaca semenjak dini.

“Malas membaca itu sangat indentik dengan kemiskinan. Mari kita bersama – sama membangun bangsa ini dengan menggiatkan minat baca sehingga dapat memberikan warna untuk kemajuan bangsa ini,” tandasnya.

Sekjen Forum TBM Pusat (Jakarta red) yang juga turut sebagai narasumber Heni Wahdatur Rohmah menyampaikan, saat ini tercatat 1.675 Forum TBM dimana Forum TBM menjadi rumah bersama TBM di Indonesia.

Ia mengatakan zaman sekarang bukan lagi zaman kompetisi, tetapi zaman kolaborasi.
Oleh karena itu dalam mengelola TBM tidak bisa sendiri, tetapi perlu juga melibatkan peran berbagai pihak. Salah satunya dengan membangun jejaring kemitraan.

“Kegiatan kalau sebatas inten saja, tidak akan menghasilkan dampak yang terukur. Namun kalau memiliki program yang jelas, maka akan memperoleh hasil yang maksimal,” jelasnya.

Heni menjelaskan mengelola TBM perlu juga melibatkan orang tua. Tidak sekedar menyuruh membaca tetapi perlu juga pendampingan. Rangkul orang tua agar juga terlibat.
“Orang tua harus menjadi model dan pendamping bagi mereka,” pungkasnya.

Diakhir acara diadakan pemilihan pengurus Forum TBM Rembang. Hasilnya Suparni terpilih kembali sebagai ketua Forum TBM Kabupaten Rembang. (Trisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *