Vakum 2 Tahun Tradisi Syawalan Di Rembang Kembali Digelar

Daerah256 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Setelah dua tahun vakum untuk kali pertamanya tradisi syawalan atau lebih di kenal oleh masyarakat Kabupaten Rembang dengan tradisi kupatan digelar kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Rembang Senin, 09 Mei 2022.

Masyarakat Rembang juga menyebut tradisi syawalan atau kupatan itu “bodho kupat” setelah tujuh hari Idhul Fitri.

Bertempat di Taman Rekreasi Pantai Kartini , Bupati Rembang H.Abdul Hafidz , wakil Mochamad Hanies Cholil Barro’ berserta dengan jajaran Pemkab Rembang turut arak – arakan dari kantor bupati dengan berjalan kaki menuju halaman TRP Kartini Rembang.

Tampak para penari dan pembawa gunungan mengiringi Bupati beserta jajarannya yang didampingi juga oleh KadinBudPar Mutaqim .

Setelah sampai di lokasi TRP Kartini Bupati di sambut oleh group Thong-thong lek yang jadi juara ketiga festival Gebyar Thong-thong lek dari desa Mondoteko kecamatan Rembang , kabupaten Rembang .

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, telah menjawab berbagai keluhan masyarakat soal pembatasan yang sebelumnya diberlakukan, salah satu yang paling terdampak Pandemi Covid -19 yakni para seniman .

“Dua tahun kita sudah meniadakan acara syawalan atau kupatan, hari ini kita mulai lagi karena memang kondisi sudah agak memungkin .
Ekonomi masyarakat dan Pelaku UMKM di kabupaten Rembang dapat berperan dan bangkit dari keterpurukan ,” kata Bupati dalam sambutannya.

Bupati juga menambahkan, bahwa di tahun 2023 nanti akan ada perubahan atau penataan TRP Kartini agar lebih bisa di nikmati masyarakat dan menarik para wisatawan , karena TPR Kartini merupakan tempat wisata milik Pemkab Rembang yang sudah melegenda.

Keberanian Pemkab Rembang dalam membuka kembali kirab budaya syawalan atau kupatan tak lepas dari capaian vaksinasi di kabupaten Rembang yang telah melampaui target pemerintah .

“Kita sudah melaksanakan ketentuan – ketentuan yang telah disampaikan pemerintah, karena kita sudah melaksanakan vaksin sesuai ketentuan ,” Papar Hafidz.

Hafidz juga menyampaikan , ia mengamini kabupaten Rembang dapat masuk pada PPKM level 1 setelah lebaran hari raya Idhul Fitri . Meski demikian , bupati menghimbau kepada masyarakat agar selalu mentaati protokol kesehatan atau Prokes.

Dalam acara pembukaan syawalan di buka bupati dengan mengambil gunungan kupat lepet dan untuk di perebutkan oleh para pengunjung yang menghadiri syawalan , sebagai simbol dari tradisi yang sudah jadi legenda yakni bodho kupat. ( Tim INnews /Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *