Biaya Pembangunan Pasar Rembang  Di Lokasi  Baru Membengkak

Daerah52 Views

Rembang, Indonesianews.co.id 

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan rencana pembangunan Pasar Kota Rembang di lokasi bekas pasar kambing Kampung Baru Desa Sumberejo, biayanya membengkak. Dari yang semula Rp 90 Miliar, menjadi sekira Rp 120 Miliar, karena ada penambahan bangunan.

Bupati membeberkan desain bangunan pasar yang baru merupakan gabungan antara konsep tradisional dengan konsep modern. Bangunan lantai paling atas, untuk barang-barang agak mewah, layaknya seperti Ada Mall di Kota Pati.

“Jadi hitungan terbaru, butuh biaya Rp 120 Miliar, karena ada penambahan-penambahan bangunan. Pasar tersebut akan kami beri ruang untuk barang-barang yang mewah, di lantai paling atas. Biar orang Rembang nggak kemana-mana. Kalau belanja tetap di Rembang, “ paparnya.

Hafidz menyebut setelah pasar dipindah, bekas Pasar Rembang sekarang, nantinya akan dialihfungsikan menjadi ruang terbuka publik, sehingga antara lokasi tersebut dengan Pasar Rembang yang baru, akan tersambung.

“Saya ingin kota ini nyambung, dari ruang terbuka publik dengan pasar, jaraknya kira-kira hanya 200 – 300 Meter. Biar kanan kirinya ke barat tumbuh menjadi kompleks perbelanjaan, “ imbuh Bupati.

Bupati memastikan pembangunan Pasar Rembang dimulai tahun 2022 mendatang. Ia menilai ada sejumlah keuntungan bagi pedagang, seperti kepraktisan, tidak mengeluarkan biaya dan akan mendapatkan tempat berjualan lebih representatif.

“Kalau pembangunan di pasar yang sekarang, pedagang harus dipindah dulu. Setelah jadi, ngonyang-ngonyong mbalik lagi, ini butuh waktu 2 tahun lho mas. Kalau pedagang besar, mungkin nggak masalah. Lhah kalau pedagang lesehan, kan kasihan. Penghasilan habis untuk ongkos angkut barang. Lagipula pasar dipindah, pedagang tidak kita kenakan biaya, “ tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Rembang, Ridwan memberikan sejumlah saran, terkait rencana pembangunan Pasar Rembang. Pertama, sosialisasinya kepada para pedagang harus jelas.

“Selama itu untuk kepentingan rakyat Rembang, kita ok. Yang penting sosialisasinya jelas, “ tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan dari Desa Kebloran, Kecamatan Kragan ini menambahkan saran kedua jangan meninggalkan sisi tradisional pada bangunan yang baru, sehingga akan terjalin hubungan saling menguntungkan antara konsep tradisional dan modern.

“Nilai-nilai kearifan lokal harus tetap ada. Tradisionalnya jangan sampai hilang, “ kata Ridwan.

Menurut Ridwan, kunci dari Pasar Rembang yang baru adalah bagaimana membuat suasana lebih nyaman. Tidak hanya pedagangnya saja, tapi juga masyarakat pembeli. Tujuan akhir, demi peningkatan ekonomi.

“Termasuk harus diantisipasi soal kemacetan. Kalau sekarang semrawut, besok pasar yang baru, jangan malah tambah semrawut, “ pungkasnya. (Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *