Pemkab Rembang Targetkan Kasus Stunting 14 Persen 2024

Daerah180 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Kita mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menyiapan sumber daya manusia berkualitas menyambut bonus demografi.
Jangan sampai para generasi penerus nanti terkena stunting yang mana mengalami gangguan tumbuh kembang pada tubuh dan otak karena kurung gizi.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Rembang, HM. Hanies Cholil Barro’ dalam acara Monev Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan Stunting yang diselenggarakan Dinsosppkb di Desa Tunggul Sari, Kecamatan Kaliori, Kamis, 22 September 2022.

“Stunting ini urusan kita bersama, oleh sebab itu setiap ada acara penurunan angka stunting kawan- kawan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan ( Forkopimcam ), TNI, Polri melalui Babinsa dan Babinkamtibmas selalu kita libatkan untuk bisa menguatkan upaya yang kita lakukan ini.” katanya.

Pemkab Rembang diberikan target tahun 2024 kasus stunting bisa diangka 14 persen, di tahun 2022 ini sudah di posisi 13.9 persen. Di tegaskan Wabup capaian positif ini tidak menjadi alasan untuk berhenti bekerja dalam percepatan penanganan stunting.

“Target kami di tahun 2024 angka stunting bisa 1 digit. Kalau melihat kebersamaan kita selama ini, kalau kompak terus saya kira ibarat dengan memejamkan mata saja bisa berhasil, ” pungkasnya.

Sementara itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sri Winarti, MADS, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes menyampaikan bahwa Pemberdayaan kelompok masyarakat ini sekaligus sebagai ajang sosialisasi dan implementasi program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Program DASHAT untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting.

Program DASHAT atau Dapur Sehat diupayakan mampu mengubah pola perilaku masyarakat dalam penyiapan gizi seimbang yang dimulai dari keluarga. Kesadaran masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga sangat membantu penurunan stunting.

”DASHAT ini pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang, jadi seluruh keluarga yang mempunyai resiko stunting seperti ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan sumber daya lokal termasuk bahan pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya dari mitra lainnya, ” terangnya.

Dalam kegiatan monev dapur DASHAT ini perwakilan dari tiga desa di Kecamatan Kaliori yang menjadi lokus yakni Desa Sambiyan, Desa Babadan dan Desa Maguan mendapatkan Kit Siap Nikah Anti Stunting dan BKB Kit Stunting yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Rembang HM. Hanies Cholil Barro’. (Trisno/PSR).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *