Rembang, Indonesianews.co.id
Harga telur ayam di Kabupaten Rembang semakin merangkak naik, meski sebelumnya harga telur ayam sudah kembali normal di harga Rp. 23 ribu per kilogram pasca meroket hingga Rp. 30 ribu per kilogram.
Seorang peternak ayam petelur di Dukuh Rumbut Malang Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang, Hadi Suswanto mengatakan harga telur ayam ditingkat peternak saat ini naik hingga Rp. 26.500 per kilogram adapun jika di tingkat konsumen harga telur ayam bisa mencapai Rp. 30 ribu per kilogram.
Hadi mengungkapkan, naiknya harga telur ayam dipengaruhi oleh harga pakan yang kian melambung. Khususnya harga pakan impor berupa konsentrat yang mengalami kenaikan harga hingga 40 persen.
“Kalau harga dibawah Rp. 25 ribu per kilogram sudah tidak nutup karena harga pakan sudah naik. Pakannya yang dulu Rp. 350 ribu sekarang sudah naik jadi Rp. 530 ribu. Standarnya hari ini harga telur Rp. 26.500,” terangnya.
Lebih lanjut Hadi menerangkan, harga telur ayam mulai merangkak naik sejak satu bulan yang lalu. Mulai dari harga Rp. 23 ribu per kilogram sampai saat ini diharga Rp. 26.500 per kilogram.
Sebenarnya dengan harga Rp. 26.500 per kilogram keuntungan yang didapatkannya sangat tipis. Keuntungan itu hanya bisa ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa digunakan untuk mengembangkan kelanjutan usahanya.
“Kalau harga dibawah Rp. 25 ribu itu saja sudah tidak bisa mengembalikan modal. Rp. 26 ribu itu tipis untungnya, ya cuma buat harian saja. Saya juga pernah menghitung dari harga Rp. 1.200 itu cuma dapet untung Rp. 100. Berarti belum termasuk upah tenaganya, namanya keuntungan kan harus sudah dihitung dari tenaga, air, dan vaksin,” pungkasnya
Sementara itu, Salah satu penjual telur ayam di pasar kota Rembang, Suratman mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras sudah berlangsung satu bulan terakhir. Sebelumnya harga telur ayam ras Rp 28.000 kini menjadi Rp 30.000 per kilogramnya.
“Kenaikan harga telur ayam sudah berlangsung satu bulan ini. Jelang Idul Adha permintaan pasar juga menguat,” ungkapnya
“Jadi ini momentum yang pas bagi peternak setelah harga telur ayam sebelumya pernah jatuh. Meski harga telur ayam naik permintaan pasar tetap masih tinggi,” pungkas Suratman. (AhmdT/Trisno).