UKI dan Rotary Bantu Masyarakat Terdampak Bencana Alam NTT

Komunitas29 Views

Jakarta, Indonesianews.co.id 

Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, dr Louisa menceritakan mengenai kisahnya saat membantu warga masyarakat terdampak Bencana Alam di NTT.

Hal tersebut disampaikan dr Louisa di ruang kerjanya, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Senin (16/8/2021).

dr Louisa merupakan utusan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Indonesia, bersama seorang Pengusaha dan Pilot, melalui Yayasan Rotary menuju lokasi hancurannya beberapa daerah, akibat terjangan Badai Seroja.

dr Louisa, Captten pilot Ricoseta,Pp Keny didepan GMIT memberikan penyuluhan pada pengungsi di desa Bena, korban badai Seroja.

Setelah mendengar terjadinya bencana Alam Badai Seroja tanggal 4 April 2021 lalu, yang meluluh lantakkan beberapa desa wilayah di NTT, dr Louisa bersama teman di Rotary bergabung menuju NTT.

Sementara itu, LPPM mengirimkan Mahasiswa UKI yaitu putra daerah NTT yang menamakan Flobamora, mereka terjun membantu masyarakat terdampak akibat bencana alam tersebut.

“Sebanyak delapan putra daerah NTT ikut Saya, masing-masing Ernes Willyams Tangadang (FEB), Yandri Kurniawati Pingge (FISIPOL), Bruno Kono Bria (VOKASI), Dony Namang (F.S), Mercy Laubase (FISIPOL), Ramos Ria Kai (F.KIP), Benyamin Sonbay (VOKASI) dan Alex Mardin (FT),” ungkap dr Louisa yang juga Past Presiden Rotary.

Sementara itu dari Rotary sendiri, Kapten Pilot Ricoseta Mafella dan Pengusaha Pp Kenny Kusumo.

Dosen FK UKI tersebut menceritakan saat pelayanan di Malaka, pulau Allor dan Pulau Pantar juga dari PDGBI ikut bergabung Dr. Anse Diana Valentiene Messah,SpRad (K).

dr Louisa dan mahasiswa Flobamora UKI membawa obat obatan untuk pasien/pengungsi di Pulau Pantar, NTT.

“Kebutuhan awal masa darurat adalah sembako, yang diturunkan kelokasi dengan bantuan helicopter oleh capten Ricoseta,” ujarnya.

Ia menyebutkan, setidaknya ada 10 kabupaten yang terdampak yang dikunjungi oleh team LPPM UKI dan Rotary, antara lain masyarakat di Timor Tengah Selatan, desa-desa di Kabupaten Malaka, Pulau Allor, Pulau Pantar, Pulau sabu, Pulau Rote, dan lain-lain.

Dalam misinya membantu warga di NTT, tidak terasa dosen FK UKI ini sudah menjalaninya selama empat setengah bulan.

Kini Yayasan JCDC Pimpinan Capten Ricoseta Mafella kerjasama dengan Rotary, PD Alumni UKI dan teman-teman di NTT, bersama Sandy dan istri, Charly dan istri Melinda, Lena P, terus melayani disana.

Pelayanan saat ini di prioritaskan memberikan bantuan galian air dan lampu solar panel disetiap rumah.

Seperti halnya di Desa Nekemunifeto TTS sekitar 150 rumah telah dibantu panel solar, begitu juga desa Basmuti, Moleum Olais, hampir semua rumah sudah memperoleh solar panel.

Selain pengeboran air, pemasangan panel solar bantuan pertanian, peternakan, perikanan, pendidikan, dan rencana intervensi anak-anak stanting yang diperkirakan naik, menjadi 47 persen saat pandemi Covid 19, ditambah pasca badai cyclon ini.

Stanting pada balita ini bila tidak ditangani, maka akan menjadi generasi yang hilang. “Saya berharap dan menghimbau rekan-rekan dokter lainnya, para pengusaha serta seluruh elemen masyarakat yang mampu, agar ikut andil dalam membantu masyarakat di NTT,” ujarnya.

Pelayanan dr Louisa A Langi, ahli Gizi Masyarakat dan dr Diana Valentiene Messah,SpRad (K) didesa Lipang Pulau Allor, pasca Bencana Badai Cyclon, NTT.

dr Louisa berpesan agar seluruh rekan-rekan dokter tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya pada masa Pandemi Covid-19 ini, dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Saat ini dr Louisa giat dalam pelaksanaan vaksin di DKI dan sekitarnya. Program vaksin ini sesuai program pemerintah.

“Bila masyarakat semua divaksin, paling tidak sesuai target pemerintah maka angka kesakitan Covid 19 turun, harapannya, juga korban dari Nakes sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

dr Louisa juga berharap di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76 ini warga Indonesia sudah dapat meraih Herd Immunty dan Pandemi Covid-19 cepat berakhir, Dirgahayu Republik Indonesia ke 76, Merdeka, tambahnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *