Nelayan Rembang Menjerit, Sampaikan Surat Terbuka Kepada Presiden Prabowo Subianto

Daerah219 Views

Rembang, Indonesianews.co. id

Sang surya baru saja menampakkan sinarnya. Suasana pagi tampak cerah diakhir pekan ini, udara pagi terasa dingin menembus tulang.

Sepeda butut teman setia, ku ajak menuju ke arah Pesisir Utara Kota Rembang, tepatnya di seputaran Kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Tasik Agung. Kabupaten Rembang.

Matahari perlahan mulai meninggi dan sinarnya kian terasa panas. Tampak di sudut Pesisir Utara aktivitas bongkar – muat Ikan hasil tangkapan nelayan Rembang cukup ramai.

Aktivitas ini dimulai sejak pagi buta, puluhan Kapal Cantrang dan Kapal Mini Poursin bersandar, sedangkan para ABK bersama pekerja sibuk membongkar dan memilah berbagai jenis ikan hasil tangkapan Nelayan kemudian di bawa ke ruang lelang TPI untuk di lelang.

Namun dibalik aktivitas yang seakan tenang, siapa sangka kaum nelayan menyimpan jeritan dan kegelisahan yang sangat mendalam.

Penasaran, sepeda butut ku arahkan ke sudut Selatan meninggalkan hiruk – pikuk kaum nelayan dengan pekerjaannya.

Benar saja, tepatnya di depan Gedung bekas TPI lama tampak terpajang buner berukuran sekitar Panjang 2 meter X Lebar 1 meter bertuliskan, Surat Terbuka untuk Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto.
Mungkin surat ini mewakili jeritan para nelayan Rembang khususnya juga para nelayan di seluruh Indonesia.

Bapak Presiden Subianto yang terhormat.

Kami ingin menyampaikan kegelisahan yang mendalam, Kami para nelayan sedang tidak baik – baik saja. Banyaknya aturan di laut dan pungutan yang membebani nelayan seperti penarikan PNBP/PHP paska produksi pajak, dan retribusi yang sangat memberatkan pada saat mendaratkan ikan di pelabuhan.

Para nelayan melaut kemudian tidak mendapatkan hasil atau merugi pun Pemerintah tetap memungut PNBP/PHP sebesar 5 % s.d 10 % sesuai ukuran GT kapalnya, sampai di suspend perizinannya apabila tidak membayar bayar atas PNBP / PHP dan denda pelanggaran.

Bapak Presiden yang terhormat,

Dengarkan jeritan nasib kami sejahterakanlah kami para nelayan dan keluarganya.

Sekilas surat terbuka itu seakan mewakili jeritan kegelisahan para nelayan di seluruh Indonesia.

Reporter : Trisno Aji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *