Rembang, Indonesianews.co.id
SMA N I Kragan menggelar In House Training “Implementasi Hastalaku di Sekolah dan Launching Sekolah Adipangastuti pada Jumat (15/11/2024) pagi.
Acara yang dipusatkan di Aula SMA N I Kragan itu diikuti guru dan siswa yang antusias mengikuti acara tersebut hingga paripurna.
Delapan kali pukulan Gong yang dilakukan oleh Faris Sunarto Ketua Solo Bersimponi menandai Launching Implementasi Hastalaku dan Sekolah Adipangastuti di SMA N 1 Kragan.
Disesi tanya Jawab sejumlah guru maupun siswa tampak proaktif mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan Pemateri.
Ketua Solo Bersimponi Faris Sunarto yang juga sebagai Nara sumber di acara itu menjelaskan Sekolah Adipangastuti sebagai bagian dari program Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Solo Bersimponi dan Pusat Pengembangan Karakter Kemendikbud Ristek yang dilaksanakan di Jawa Tengah.
“Program ini menjadi bagian dari 63 SMA di Jawa Tengah sebagai pelaksana program sekolah Adipangastuti,” jelas Faris Sunarto.
Ia menyebut di Kabupaten Rembang hanya ada dua sekolah yang mengikuti Sekolah Adipangastuti yaitu SMA I Kragan dan SMAN 2 Rembang.
Kegiatan ini, diharapkan Sekolah Adipangastuti itu akan memberikan semacam headline dan juga beberapa strategi yang terkait dengan pengembangan karakter berbasis budaya lokal (lokal wisdom).
Lokal wisdom yang dipergunakan adalah nilai – nilai budaya Jawa yaitu : Hastalaku.
Hasta itu delapan, Laku itu prilaku atau nilai.
Nilai yang dimaksud yaitu gotong – royong, guyub – rukun, grabyak – semanak, lembah – manah, ewoh – pakewoh, pagerten, Andab – ashor dan tepo seliro.
Ia menggambarkan di Sekolah Adipangastuti strateginya adalah bagaimana “Brokoli Dalam Pasta” maksudnya nilai budaya Jawa yang dianggap baik ini jangan hanya seperti masakan brokoli yang dianggap biasa.
“Namun harus di toping atau pake cing diolah sesuai sesuai dengan trend genzi dengan pasta yaitu berupa teknologi informasi komunikasi,” pungkasnya.
Reporter : Trisno Aji