Rembang, Indonesianews.co.id
Nelayan Rembang keluhkan anjloknya harga ikan dan uang mandek di beberapa penjual yang jumlah besar.
Akibatnya, nelayan kehabisan modal untuk melaut kembali.
Bahkan selama enam bulan terakhir nelayan Rembang tak bisa melaut, padahal mereka harus bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Atas permasalahan tersebut nelayan yang tergabung di Asosiasi Nelayan Rembang, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Rembang, guna mencari jalan keluar dan juga meminta langkah nyata dari DPRD atas masalah yang kini nelayan hadapi saat ini. Rabu (5/6/24) Jawa Tengah.
Para nelayan tersebut berharap mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi saat ini, agar nantinya para Nelayan bisa mencari nafkah kembali.
Tak hanya itu, selain mengeluhkan terkait anjloknya harga ikan, para nelayan juga mengeluhkan adanya uang mandek di beberapa penjual yang sangat besar, sehingga nelayan kehabisan modal untuk melaut kembali.
Dua masalah tersebut yang menjadi prioritas dari nelayana untuk mencari solusi, agar dapat melaut kembali.
Lestari Priyanto selaku Ketua Asosiasi Nelayan Rembang mengatakan, bahwa saat ini nelayan sedang mengalami masa sulit dan tak bisa melaut,
beberapa kapal harus bersandar, dirinya mengaku selain anjloknya harga ikan saat ini, dan uang para nelayan juga belum dibayarkan oleh penjual, yang jumlahnya hingga ratusan miliyar tersebut, sehingga saat ini membuat para nelayan kehabisan modal untuk melaut.
“Kami sebagai nelayan bingung, saat ini sudah 50% dari nelayan Rembang tak bisa melaut, belum lagi uang yang masih dibawa bakal, dengan nilai ratusan miliyar, belum juga di bayarkan, jika hal ini terjadi sampai bulan depan,kami pastikan semua nelayan kehabisan modal dan tak melaut. “Bebernya.
Lestari juga menambahkan, ia dan nelayanan lainya meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan serta DPRD Kabupaten Rembang untuk dipertemukan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia agar dapat memberikan solusi dalam masalah tersebut. (Aziz/Trisno Aji/Rbg).
