Depok, indonesianews.co.id- Majelis Silaturahmi kampung Gerogol merayakan milad perdana dengan acara haul akbar, dengan tema “Gerogol bersholawat Gerogol Bersatu, melanjutkan perjuangan para sepuh, menjaga dan melestarikan budaya & tradisi lokal sesuai dengan akar budaya bangsa”.
Acara tersebut di hadiri beberapa tokoh di antaranya Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjend Pol R Ahmad Nur Wakhid SE MM, Kapolres Depok Kombes Arya Perdana di wakili Kasat Bimas AKBP.Markuat Spd, Setda Kota Depok H. Sofyan Sauri MM. Ketua MUI Kota Depok KH. Dimayati Badruzaman dan sejumlah tokoh masyarakat dan ke agamaan.
Ustadz Zainuddin Haq selaku ketua panitia menyampaikan, Acara dilaksanakan di Jl. Mandor basar, Rangkapan Jaya Depok, selama dua hari, dari 22 – 23 Februari 2024.
Pada hari pertama, acara dibuka dengan parade qasidah, marawis, dan hadroh. Parade tersebut diikuti oleh 60 grup peserta se-kota depok.
Selain itu utk menambah gairah pemulihan ekonomi panitia juga melibatkan 30 pelaku UMKM dengan biaya gratis.
Sebagai bentuk syukur atas telah selesainya hajat besar Negara Pemilu 2024, agar tetap terwujud persatuan dan kesatuan Bangsa.
Dalam Ceramahnya Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjend Pol R Ahmad Nur Wakhid menyampaikan bahwa Pancasila adalah titipan dari Founding Father Bangsa yg akan menjaga NKRI.
“Pancasila bukan agama tapi merupakan intisari dari agama, yang merekatkan banyak perbedaan dan menjadi kesatuan Negara,” ujarnya.
Bangsa Indonesia memilki spirual tinggi yang akan membawa bangsa ini menjadi mercusuar dunia, pungkasnya.
Demikian pula Kapolres Depok di wakili Kasat Bimas AKBP Markuat Spd, dalam sambutannya menyampaikan Peran generasi muda utk meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam perbedaan dalam rangka meneruskan perjuangan para sesepuh kampung utk tetap memelihara keamanan dan ketertiban.
Sementara itu Sekda Kota Depok H. Sofyan Sauri menambahkan pemerintah akan menjadi solusi untuk masyarakat dengan adanya program BPJS, bedah rumah dan penyaluran dana bantuan untuk sekolah, agar masyarakat Kota Depok jangan sampai ada yang putus sekolah. (Eka)
