Jakarta, Indonesianews.co.id
Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A., Direktur Pusat Studi Al-Qur’an
Jika kita akan menyatakan bahwa Almarhum Bapak Sanusi Baco telah wafat, justru kita lebih tepat mengatakan bahwa “qada ahbahu”. Beliau kembali kepada Allah setelah menyelesaikan tugas-tugasnya. Almarhum telah mendidik anak-anaknya, masyarakatnya, dan telah mengabdikan hidupnya, setelah usia yang begitu berberkat.
Kita ini semuanya akan mati. Itu pasti. Kita yakin bahwa kematian itu bukan ketiadaan. Dia masih ada. Almarhum masih ada di dunia ini dengan karya-karyanya; dengan murid-muridnya; dengan pengabdiannya; dengan kenangan indahnya. Semua itu kita ingat menyangkut Almarhum. Karena itu, kita legowo, kita yakin bahwa Almarhum insya Allah, akan diterima dengan sebaik-baiknya oleh Allah Swt karena qada ahbahu.
Saya memiliki kenangan banyak sekali bersama Almarhum. Walaupun saya lebih dahulu di Kairo, Mesir. Tapi, saya yakin bahwa tidak sedikit teman-teman di Kairo yang telah mendapat ilmu dari Almarhum. Almarhum belajar di Kairo ketika bahasa Arabnya sudah bagus sehingga ia dapat mengajar sekian banyak orang. Almarhum itu sangat rendah hati. Jika kami bertemu, kami tidak segan-segan bercanda sebagaimana bercandanya sahabat. Jika Bapak Sanusi bercanda, terkadang memakai bahasa Arab dan Bugis, kita semua ketawa dan gembira. Kenangan-kenangan indah itulah yang terlintas di dalam benak saya ketika mendengar bahwa Almarhum telah mendahului kita. Kita hanya berdoa, semoga Allah Swt menerima Almarhum dengan penerimaan sebaik-baiknya dan memberikan kepada keluarganya dan kepada kita semuanya kesabaran, ketabahan, serta kemampuan melanjutkan kebaikan-kebaikan dan cita-cita Almarhum. Terima kasih.
Tulisan ini adalah hasil transkrip testimoni Bapak Prof. Dr. M. Quraish Shihab pada acara Takziyah malam ketujuh wafatnya Anre Gurutta Dr. KH. M. Sanusi Baco, Lc. Melalui Zoom, Ahad, 23 Mei 2021. Tulisan ini ditranskrip oleh M. Saleh Mude dan telah diperiksa oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab.
