Bupati Tanya Lebih Senang Pembelajaran Daring Atau Tatap Muka, Begini Jawaban Siswa

Daerah70 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mempersilahkan jika semua sekolah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM), asalkan segala persyaratan dipenuhi.

Bupati menyampaikan masalah tersebut, ketika memantau pembelajaran tatap muka di SMP N I Sulang, hari Selasa (06 April 2021) kemarin. Hafidz berharap dalam satu sampai dua minggu ke depan sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka bisa terus bertambah.

Yang terpenting standar protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, benar-benar dipatuhi. Tujuannya, supaya tidak ada kecurigaan dari sebagian pihak.

“Kenapa yang sini boleh, sana nggak. Kami tidak membatasi hanya 12 (SMP), bisa juga nanti kalau siap semua silahkan saja. Tetapi dengan catatan, tadi harus ada kesiapan protokol kesehatan, ” ujarnya.

Selama dua hari pelaksanaan PTM di Kabupaten Rembang tidak muncul kendala berarti. Hafidz juga optimis pandemi Covid-19 di Kabupaten Rembang akan segera tuntas, setelah melihat jumlah penderita dan orang tanpa gejala (OTG) yang isolasi mandiri semakin menurun.

“Do’akan semoga Rembang menjadi yang pertama selesai. Tapi ingat, kita jangan sampai mengendorkan protokol kesehatan, “ imbuh Hafidz.

Selama meninjau sejumlah kelas, Bupati berkomunikasi langsung dengan para siswa. Rata-rata siswa menjawab lebih senang pembelajaran tatap muka, dibandingkan pembelajaran daring/online.

Bunga Salsabila, siswi kelas 8 SMPN 1 Sulang mengaku senang belajar di sekolah, karena lebih mudah memahami materi pelajaran dari guru.

“Kalau sekolah daring itu kan butuh kuota, orang tua harus beli. Kalau daring sering bingung karena soalnya nggak dijelaskan secara langsung seperti tatap muka ini. Tidak bisa tanya orang tua, karena kerja, ” ungkap Bunga.

Sementara itu vaksinasi guru, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang telah memvaksin 90 persen lebih tenaga pendidik yang mengajar di sekolah yang saat ini ditunjuk menjalankan pembelajaran tatap muka.

Sisa sekira 10 % guru, harus ditunda karena belum memenuhi syarat vaksinasi, semisal sedang sakit atau tensi darah tinggi. (Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *