Rembang, Indonesianews.co.id
Diduga berawal adanya kasus perselingkuhan warga hingga dugaan pengeroyokan, warga Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang, Minggu malam (28/9/2025) mendatangi Mapolsek Sluke.
Mereka datang ke Mapolsek Sluke mendesak aparat kepolisian untuk membebaskan 3 orang warga Desa Labuhan Kidul yang diperiksa Polsek Sluke, karena diduga terlibat kasus pengeroyokan.
Kapolres Rembang, AKBP Dhanang Bagus Anggoro melalui Kapolsek Sluke, AKP Marjito menjelaskan kejadian ini bermula ada seorang pria dari Kecamatan Kragan diketahui berada di rumah salah satu perempuan warga Desa Labuhan Kidul yang sudah berkeluarga, sedangkan posisi suaminya bekerja di luar daerah.
Pria berusia 28 tahun tersebut kemudian menjadi sasaran pengeroyokan, karena dianggap sudah mengotori Desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke.
“Yang didatangi itu, perempuan sudah berkeluarga, suaminya kerja di luar daerah. Warga yang mengetahui, mengeroyok korban. Kejadian pengeroyokan pada Jum’at malam kemarin,” ujarnya.
Pengeroyokan mengakibatkan korban menderita luka cukup parah. Ia sempat dibawa ke Puskesmas Sluke, setelah itu dirujuk ke RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
Orang tua korban selanjutnya melapor ke Polsek Sluke. AKP Marjito menyebut dari 5 terduga pelaku pengeroyokan, 3 orang diantaranya menjalani pemeriksaan.
Massa dari Desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke kabupaten Rembang, datang ke Polsek Sluke, sebagai bentuk rasa solidaritas.
Polisi menggelar mediasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, tercapai kata kesepakatan, yakni biaya pengobatan korban di rumah sakit ditanggung oleh pihak terlapor.
“Selain itu HP korban yang hilang saat pengeroyokan, juga akan diganti para terlapor dalam bentuk uang tunai, bukan berupa barang (HP),” imbuh Kapolsek.
Sedangkan dari pihak korban menyatakan tidak akan melanjutkan peristiwa pengeroyokan ke jalur hukum. Setelah ada kesepakatan dan terlapor bisa dipulangkan, massa akhirnya membubarkan diri.
“Selama mediasi situasi aman mas, kondusif dan selesai kira-kira pukul sebelas tadi malam, berakhir damai,” pungkasnya.
(Trisno Aji/ Susilo).