Bekasi, Indonesianews.co.id
Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Sumber Daya Manusia Maxima Mitra (LSP Maxima Mitra) telah melaksanakan kegiatan Full Assessment oleh BNSP. Kegiatan ini berlangsung pada Hari Sabtu, 26 April 2025 bertempat di kantor LSP Maxima Mitra, Ruko Rose Garden 3 No. 61, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua LSP Maxima Mitra yakni Bapak Bernard Silaban, SE, MM, dan turut didampingi oleh Manajer Sertifikasi, Agus Putra, S.Pd., M.M. Keduanya menerima langsung kehadiran tim full assessment dari BNSP yang terdiri dari Bapak Sanromo, Ibu Fauziah, dan Ibu Lisa.
Kegiatan Full Assessment ini merupakan bagian dari tahapan penting bagi LSP Maxima Mitra untuk memperoleh lisensi penuh sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang berwenang melaksanakan uji kompetensi di bidang manajemen sumber daya manusia. Proses Full Assessment meliputi verifikasi terhadap dokumen mutu, sarana-prasarana, skema sertifikasi, hingga kesiapan personil pelaksana LSP.
Dalam sambutannya, Ketua LSP Maxima Mitra, Bernard Silaban menyatakan bahwa LSP Maxima Mitra hadir dengan semangat tinggi untuk menjadi bagian dari gerakan nasional peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia. “Kami menyadari bahwa kompetensi harus diukur secara obyektif dan profesional, dan melalui sertifikasi BNSP. Kami berharap dapat menciptakan SDM yang kompeten dan diakui secara nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Tim dari BNSP memberikan apresiasi atas kesiapan LSP Maxima Mitra yang dinilai telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam memenuhi seluruh aspek persyaratan teknis dan administratif. “Proses assessment ini tidak hanya sekadar evaluasi, namun juga upaya pembinaan agar LSP siap untuk menjadi mitra strategis BNSP dalam menjamin mutu kompetensi tenaga kerja,” ungkap Ketua Tim Full Assessment dari BNSP.
Ke depan, LSP Maxima Mitra menargetkan diri menjadi lembaga sertifikasi rujukan nasional di bidang MSDM dengan membuka peluang kerja sama dengan berbagai instansi pendidikan tinggi, perusahaan, dan asosiasi profesi. Melalui kerja kolaboratif ini, diharapkan semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai kebutuhan industri masa kini.
